e-AGRICULTURE HIDROPONIK NFT BERBASIS IOT
Industri Agrikultur yang adalah industri paling tua dalam sejarah peradaban,
awalnya industri ini dilakukan dengan cara sederhana, mengolah tanah, menyebar
benih, lalu melakukan panen. Dewasa ini Industri Agrikultur berkembang pesat,
bukan hanya tanah sebagai media tanam, pengunaan air sebagai media atau lebih
dikenal dengan hidroponik kini menjadi opsi. Hidroponik adalah budidaya tanam
dengan menggunakan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan
pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik
lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan media tanam tanah.
NFT adalah singkatan dari Nutrient Film Technique. Kata film dikarenakan
tanaman tumbuh pada aliran tipis yang menyerupai lapisan film. Konsep dasar NFT
ini adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada
lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh
cukup air, nutrisi dan oksigen.
Hidroponik dengn sistem NFT penggunaan nutrisi menjadi lebih optimal dan akurat
karena kadar nutrisi dihitung secara berkala. Selain itu, penggunaan lahan pada
sistem hidroponik lebih efektif, sehingga hasil panen memiliki kualitas dan
kuantitas yang baik. Bertani bukan hanya diperkebunan terbuka, Rumah Kaca
adalah terobosan untuk menjawab tantangan perubahan iklim, yang dimana
memanipulasi lingkungan dengan pengendalian suhu, intesitas cahaya, hingga
kelembaban yang optimal untuk penanaman.
Dalam pembuatan sistem ini menggunakan paradigma model waterfall dengan
UML (unified modelling language) sebagai software yang digunakan untuk
merancang usecase diagram, activity diagram, class diagram dan sequence
diagram. Bahasa pemerograman yang digunakan untuk membangun sistem
pemantauan dan pengendalian ini yaitu php dan Laravel sebagai Framework serta
XAMPP untuk menjalankan phpMyAdmin.
Kata Kunci: Sistem, Pengendalian, Pemantauan, Hidroponik NFT , Agrikultur,
Internet of Things
Tidak tersedia versi lain