PENERAPAN MODEL MANAJEMEN PENGETAHUAN DI SEKTOR PUBLIK (STUDI KASUS DI BAPPEDA CIANJUR)
BAPPEDA adalah unsur penunjang Pemerintah Daerah yang mempunyai tugas membantu Walikota
dalam menentukan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan di daerah serta penilaian dan
pelaksanaannya. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dibentuk berdasarkan kebutuhan,
perkembangan dan kemajuan di Bidang Pemerintahan serta kemajuan teknologi dewasa ini, dalam rangka
membantu pemerintah daerah melaksanakan pembangunan, khususnya di Bidang Pemerintahan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi penerapan manajemen
pengetahuan di BAPPEDA dan faktor apa yang paling penting dalam penerapan manajemen pengetahuan
di BAPPEDA. Pengambilan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner secara langsung terhadap
50 responden pegawai Bappeda. Model penelitian merupakan pengembangan model dengan
menggabungkan beberapa penelitian terdahulu. Variabel dalam penelitian adalah perencanaan strategi,
struktur organisasi, budaya organisasi, dukungan manajemen, manfaat yang dirasakan, kemudahan
pengguna, tekanan mimetik, infrastruktur teknologi informasi, niat adopsi, praktik manajemen
pengetahuan, pembelajaran organisasi dan kinerja non-keuangan. Hasil penelitian menunjukkan variabel
budaya organisasi berpengaruh positif terhadap variabel praktik manajemen pengetahuan secara
signifikan, variabel niat adopsi secara langsung mempengaruhi variabel praktik manajemen pengetahuan
dengan signifikan, variabel praktik manajemen pengetahuan memberikan pengaruh positif terhadap
variabel pembelajaran organisasi dengan signifikan dan pembelajaran organisasi memiliki pengaruh
terhadap kinerja non-keuangan secara signifikan.
Tidak tersedia versi lain