ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE TIME SERIES DAN DU PONT SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT. TRANSPLANTS INDONESIA)
Penilaian kinerja harus mulai diperhatikan karena mencerminkan kondisi suatu perusahaan, dengan membuat prediksi dimasa mendatang, menggunakan analisis data keuangan masa lalu,sekarang dan prediksi mendatang. Metode time series dan konsep Du Pont system membandingkan kinerja perusahaan dari segi keuangan secara berkala. Tujuan penelitian mengetahui kinerja keuangan PT.Transplants indonesia dalam 4 tahun. Hasil penelitian menunjukan rata-rata perolehan yang terdiri dri rasio likuiditas: aktiva lancar 12 kali, rasio cepat 11 kali, modal kerja bersih Rp.4.998.233.401, dengan standar rasio lancar 2kali, rasio cepat 1,5 kali modal kerja bersih 100%, artinya perusahaan dapat memenuhi kewajiban secara tepat waktu. Rasio leverage: hutang ke total aset 17% hutang ke ekuitas 21%, perolehan bunga 7 kali, dengan standar rasio hutang ke total aset 35%, hutang ke ekuitas 90%, bunga perolehan 10 kali, menunjukan tidak terlalu dibiayai oleh hutang. Rasio aktivitas: persediaan 43.287, aktiva tetap 4 kali, total aset 1 kali, dengan standar rasio persediaan 100%, aktiva lancar 5 kali, total aktiva 2 kali, menunjukan penggunaan sumber dana untuk menghasilkan dana belum baik. Rasio profitabilitas: keuntungan modal 7%, margin kotor 101%, margin bersih 47%, margin bersih utama 7%, kembali modal 31%, efesiensi penjualan 694%, dengan standar rasio keuntungan modal 5%, margin kotor 24,90%, margin bersih 3,92%, margin bersih utama 5%, tingkat kembali modal 5,98%, efesiensi biaya penjualan 1000%, menunjukan laba pada kondisi yang tidak bagus. Rasio solvabilitas 399% dengan standar yaitu 500%, artinya membayar hutang dari laba operasi dapat dikatakan baik. Rasio ultilisasi usaha: total aktiva 1 kali, modal kerja 1,5 kali, piutang 22 kali, persediaan 20 kali, aktiva tetap 4 kali, dengan standar total aktiva 2 kali, modal kerja 1 kali, rasio piutang 15 kali, persediaan 20 kali, aktiva tetap 5 kali, menunjukan penggunaan dana menghasilkan dana dikatakan baik. Rasio stabilitas: penyangga 25%, rasio cepat 368%, rasio lancar 398%, beban bunga 4% dengan standar standar rasio penyangaga 20%, rasio cepat 1,5 kali, rasio lancar 2 kali, beban bunga 10 kali, menunjukan dalam kondisi normal. Rasio pertumbuhan: penjualan bersih 103%, NTB penjualan 120%, peningkatan tenaga kerja 29.1614, kenaikan modal 100%, laba bersih 110%, menunjukan kondisi yang baik. Konsep du pont system dilihat dari prentase ROI secara keseluruhan rata-rata 7%, dikatakan dalam kondisi buruk dibawah standar 30%. Sedangkan ROE tingkat pengembalian kepada investor rata-rata 38% berada di bawah standar 40%.
Tidak tersedia versi lain