PEMODELAN SISTEM PENANAMAN PERSEDIAAN BIBIT BUNGA KRISAN DI PT TRANSPLANTS INDONESIA
Persediaan Pada Perusahaan yang bergerak dibidang budidaya tanaman erart kaitannya dengan luas lahanyang disediakan untuk proses penanaman. Luas lahan penanaman yang tersedia akan berpengaruh besar terhadap kuantitas yang akan ditanam. Seringkali lahan yang dimiliki perusahaan tersebut untuk menanam tanaman tidak sebanding dengan kuantitas tanaman yang harus ditanam.
PT. Transplants Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha pembibitan bunga krisan di Indonesia dan merupakan anak perusahaan dari Okinawa Flower Agricultural Cooperative Association (OKF) di pulau Okinawa, Jepanh. Perusahaan ini memiliki lahan untuk penanaman seluas 4Ha. Namun hanya dapat dipakai seluas 3,5 Ha karena diperlukan total luas untuk toleransi seluas 0,5 Ha. Dalam luas lahan 1000 m2 yang tersedia, dapat ditanami sebanyak 10.000 pcs bibit bungan krisan.Sehingga total jumlah bibit yang dapat ditanam dalam 3,5 Ha adalah sebanyak 350.000 pcs bibit. Hal tersebut menjadi kendala dalam proses penanaman bibit mengingat permintaan yang ada cukupo besar dan fluktuatif. Kuantitas bibit yang harus ditanam (termasuk penanaman untuk safety stock), sesuai dengan hasil perhitungan perencanaan persediaan dengan menggunakan model Q yaitu sebanyak 1.305.222 pcs untuk semua varietas bibit. Sehingga dilakukan pemodelan sistem penenaman persediaan bibit yang sesuai, dengan kuantitas persediaan yang telah diperhitungkan untuk mendapatkan p[roporsi penanaman setiap varietas bibit yang menghasilkan profit penjualan yang maksimal.
Pemodelan sistem penanaman yang seuai dengan permasalahan di perusahaan, yaitu pemodelan sistem dengan membagi satu periode tanam menjadi empat kali penanaman dengan menghitung proporsi tanam yang tepat untuk setiap varietas bibit yang akan ditanam. Profit yang dihasilkan sebesar Rp.95.036.354,42 untuk penanaman pertama, Rp.101.520.387,46 untuk penanaman kedua, Rp. 107.916.538,29 untuk penanaman ketiga, dan Rp.81.505.504,02 untuk penanaman keempat. Sehingga total profit yang dihasilkan dalam satu periode tanam adalah Rp.385.978.784,19.
Tidak tersedia versi lain