ANALISIS PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DI PERUSAHAAN INDAH PERMAI
Kemajuan teknologi telah mengalami perkembangan yang sangat cepat produktivitas produksi dalam industri semakin meningkat, persaingan produk yang hampir sejenis, baik itu dari segi fungsi maupun bentuknya akan lebih kompetitif.
Dalam memperbaiki kinerja di perusahaan indah permai, peneliti mengadopsi konsep Motorola six sigma, suatu metode pengendalian kualitas secara menyeluruh dimulai dari tahapan Define, Measure, Analyze, Improvement (DMAI) dan FMEA, untuk satuan produk (demand dan jumlah cacat) menggunakan pec (1 kerudung) tidak menggunakan lusin dan kodi. Hasil pengolahan data yang didapat, terdapat 2 departemen yang mempunyai tingkat sigm yang kecil yaitu, sebesar 2,76 untuk departemen mesin jahit (ass) dan 2.82 untuk departemen pemasangan payet, llu menetapkan suatu rencana perbaikan untuk mencegah penyebab-penyebab cacat itu terulang kembali sehingga dapat menurunka jumlah cacat, dengan menggunakan FMEA, dan RPN (Risk Priority Number) untuk menetukan priorotas penyelesaian penyebab permasalhan, yaitu dengan mengalikan bobot (skala level) dari severety, occurrence dan detection. Bobot tersebut ditentukan oleh hasil potensial Effect Of Failure.
Dengan melakukan perbaikan pada jenisn kecacatan yang terpilih sesuai dengan FMEA maka diharapkan diperoleh target pencapaian, dengan kenaikan sigma 1 atau 1,5 dan penurunan kecacatan 70%-80% untuk periode selanjutnya pada tiap departemen khususnya departemen mesin jahit (Ass) dan pemasangan payet dari 2.76 sigma dan 2.82 sigam menjadi 3.37 sigma dan 3.37 sigma. Hal itu dilakukan karena sesuai dengan yang diizinkan dalam konsep pendekatan pengendalian peroses six sigma motorola (Motorola's Six Sigma Process Control), tetapi dengan kenaikan 1-1,5 sigma saja, akan memberikan peningkatan keuntungan sekitar 10% bagi perusahaan.
Tidak tersedia versi lain