PENERAPN METODE FISIOLOGIS DALAM MENENTUKAN LAMA WAKTU ISTIRAHAT BERDASARKAN BEBAN KERJA (STUDI KASUS PT.DUTADRHARMA UTAMA)
Pemulihan energi sangat perlu diperhatikan karena selama proses produksi terjadi kelelahan. Adapun Faktor yang dapat mempengaruhi pemulihan energi adalah istirahat serta faktor kondisi lingkungan. Pekerja dengan beban kerja berat membutuhkan periode dan frekuensi istirahat yang berbeda dengan pekerja dengan beban kerja yang ringan. Kondisi lingkungan kerja pun akan berbeda antara kondisi lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman . sehingga penelitian beban kerja pun harus dilakukan serta kondisi lingkungan kerja pun harus teliti agar produktifitas kerja pun berjalan dengan baik. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lamanya waktu istirahat berdasar beban kerja pada keempat stasiun kerja yang berbeda yaitu pada stasiun pengecatan, stasiun perakitan, stasiun pengetsan, serta stasiun pengepakan. serta menganalisis kondisi lingkungan agar diketahui layak atau nyaman tidaknya kondisi lingkungan kerja pada keempat stasiun kerja tersebut. sehingga penulis menetapkan metoda fisiologilah yang cocok dalam penelitian ini.
Dari hasil perhitungan untuk rerata denyut nadi kerja dan beban kardiovaskuler (% CLV) pada stasiun pengecatan, perakitan serta pengepakan dinyatakan waktu istirahat yang digunakan pihak perusahaan ini sudah layak karena K>S. Sedangkan pada stasiun pengetasan nilai K>S sehingga penambahan waktu istirahatpun sangat dibutuhkan.
untuk kondisi lingkungan kerja pada stasiun pengecatan dilakukan perbaikan pada faktor pencahayaan dan suhu ruangan karena N>NAB, pada stasiun perakitan perbaikan dianjurkan terhadap faktor kebisingan karena N>NAB dan pencahayaan karena N>NAB, pada satasiun pengetsan selutuh fdaktor lingkungan harus diperbaiki karena tidak sesuai dengan NAB, dan pada stasiun pengepakan perbaikan dilakukan pada Faktor kebisingan, pencahayaan dan kadar debu karena N>NAB.
Tidak tersedia versi lain