PERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DAN PERENCANAAN KAPASITAS DI INDUSTRI GARMENT (STUDI KASUS DI CV.NEW GOLDEN BELL)
Sebuah perusahaan manufaktur biasanya telah memiliki jadwal produksi yang telah ditetapkan diawal periode perencanaan. Jadwal produksi ini diatur dalam bentuk Master Production Schedule (MPS). Namun, pada kenyataannya, kondisi lapangan setelah periode perencanaan berjalan tidaklah selalu sama dengan apa yang telah direncanakan. Seringkali, konsumen memberikan penambahan permintaan ditengah-tengah periode perencanaan produksi. Hal ini membuat pihak manufaktur kesulitan untuk menyusun rencana produks. Kesulitan yang ditemui ini biasanya berupa ketidak pastian dalam menentukan jumlah produk yang akan diproduksi. Apabila tidak diberikan penambahan terhadap jumlah yang akan diproduksi, dikhawatirkan saat permintaan tambahan akan datang perusahaan tidak dapat memenuhinya. Disisi lain, apabila menambahkan terlalu banyak daripada seharusnya, perusahaan akan mengeluarkan biaya tambahan.
CV. New Golden Bell merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi kaos dan jaket untuk diekspor keluar negeri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun MPS yang telah mengalami penyesuaian pada bagian actual order dan melalukan avaluasi terhadap kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan dalam menghadapi permintaan tambahan, serta menyusun penjadwalan untuk produk-produk yang terpilih.
Dari data permintaan bulan April 2011 sampai Maret 2012 pada CV. New. Golden Bell terjadi peningkatan permintaan konsumen pada setiap bulannya. Dengan terjadinya peningkatan permintaan tersebut CV. New. Golden Bell selalu berusaha agar jumlah produksi yang dipesan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Hal ini dilakukan sebagai cara untuk memberi kepuasan terhadap pelanggan, sehingga tidak ada pengurangan waktu playanan kepada konsumen hanya karena keterlambatan penyerahan produk.
Dalam pemenuhan permintaan konsumen maka diperlukan suatu perencanaan kapasitas menggunakan metode ROUGHT CUT CAPACITY PLANNING (RCCPT) untuk menentukan waktu produksi yang optimal. Dengan menggunakan metode peramalan yang terbaik yaitu dengan memilih nilai kesalahan peramalan terkecil. Berdasarkan hasil penelitian di CV. New. Golden Bell dengan menggunakan metode ROUGHT CUT CAPACITY PLANNING (RCCP), dapat disimpulkaan bahwa dari lima stasiun kerja di CV. New. Golden Bell (diukur, dipotong, dijahit, obras, pelebelan) hanya terdapat dua stasiun kerja yang belum memenuhi kapasitas produksi sehingga perlu mengadakan penambahan jam kerja (lembur) pada setiap bulannya yaitu pada stasiun kerja WS 3 dan WS 1 dengan penambahan jam lembur.
Tidak tersedia versi lain