USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BERDASARKAN PERMINTAAN PROBABILISTIK (STUDI KASUS DI PT.PAMINDO TIGA T)
Permasalahan yang terjadi dalam suatu perusahaan dapat diakibatkan oleh masalah teknis dan non teknis. Masalah teknis biasanya berkaitan dengan masalah produksi, dimana kelancaran produksi sangat ditentukan oleh ketersediaan bahan baku yang sesuai jumlahnya pada saat yang diperlukan. PT. Pamindo Tiga T merupakan perusahaan manufaktur dengan strategy product positioning make to order. Perusahaan ini sering mengalami masalah persediaan bahan baku dikarenakan ketidakpastian permintaan produk dari konsumen, jadi adakalanya perusahaan mengalami kekurangan persediaan namun di lain waktu mengalami kelebihan persediaan dalam gudang bahan baku.
Agar perusahaan dapat melakukan pengaturan tingkat persediaan bahan baku yang paling ekonomis, sehingga dapat menentukan kelancaran produksi, maka dalam penelitian ini diusulkan suatu metoda perbaikan perencanaan persediaan yang sesuai dengan keadaan perusahaan, yaitu metode fixed reorder quantity (Metoda Q) dengan permintaan probabilistik dan kasus backorder. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari kata aktual yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu data permintaan bahanbaku selama 12 periode, terhitung mulai bulan juli 2010 sampai dengan bulan juni 2011.
Dala penelitian ini, proses perhitungan persediaan bahan baku menghasilkan 9 jenis bahan baku yang termasuk kategori A,4 jenis bahan baku kategori B, dan 16 bahan baku kategori C, dimana bahan baku kategori A ketersediaannya harus mendapat perhatian lebih intensif dari perusahaan karena sering digunakan sebagai input dalam proses produksi.
Berdasarkan hasil akhir dari perhitungan tersebut, total biaya persediaan tahunan dengan menggunakan metoda yang diusulkan dalam penelitian ini, maka didapat total biaya persediaan tahunan sebesar Rp. 160.369.923,31. Penerapan metoda yang diusulkan dalam penelitian ini akan menurunkan kuantitas penyimpanan bahan baku yang dampaknya akan menurunkan biaya penyimpanan persatuan unit produk sekaligus menjadikan keadaan persediaan bahan baku menjadi lebih teratur dan terencana, karena pekerja di bagian pengadaan akan melakukan pemesanan barang dengan jumlah yang optimum.
Tidak tersedia versi lain