PENERAPAN PRINSIP KERJA JUST IN TIME DAN PEMODELAN SISTEM PADA CV. NURI TEKNIK CIANJUR
Semua pelaku bisnis harus mengaktualisasikan diri terhadap kemajuan sistem perindustrian dunia. sebagai contoh studi dalam perbandingan konsep ke arah lebih maju adalah dengan menerapkan beberapa filosopi kunci sukses salah satu negara maju terbesar dunia (jepang) yang menerapkan konsep kunci sukses mereka dalam persaingan pada perusahaan mobil terbesar di dunia, bisa kita sebutkan adalah TOYOTA. Berbagai inovasi metode dan konsep yang mereka aplikasikan, salah satunya adalah metode just in time dengan konsep pull system dan prinsip kerja 5S (seiri, seiton, seiso seiketsu, shitsuke) sebagai acuan pengaruh lingkungan dan aktifitas kerja terhadap waktu proses produksi. Pencapaian waktu produksi yang tepat adalah mengacu terhadap kesepakatan antara produsen dan konsumen (make to order), sehingga konsep sistem tarik dalam mengeliminasi waiting time dan bottleneck perlu diterapkan dengan penyesuaian antara available time dengan demand.
CV. Nuri Teknik merupakan perusahaan yang bbergerak dalam bidang munufaktur pembuatan peralatan rumah sakit yang berpusat di cianjur jawa barat. Perusahaan ini menerima berbagai macam pesanan produk dari seluruh plosok indonesia dan bahkan sampai keluar negeri. Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan prinsip kerja just in time system produksi toyota dan konsep produksi pull system. Konsep ini diterapkan pada konsep produksinyadengan bertujuan mengetahui sejauh mana sistem produksi yang diterapkan yang kemudian membandingkan sistem produksi eksesting dan sistem usulan dengan melakukan pemodelan sistem, selain akan dapat mempermudah proses analisis juga dapat dilakukan tanpa harus ada pemborosan resource pada perusahaan.
Berdasarkan hasil perhitungan, didapat bahwa akumulasi kriteria evaluasi penilaian aktifitas 5S/5R pembuatan instrument trolley yang paling rendah adalah pada bagian mesin roll dengan nilai rata-rata total 2.35 (sedang), sehingga prioritas perbaikan kerja dan pengukuran ulang waktu baku dilakukan pada bagian tersebut dengan perolehan WBo=10 detik dan WB1=13 detik dimana selisih nilai diperoleh dari faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran. Proses selanjutnya adalah perolehan waktu proses dengan jumlah permintaan 3 unit produksi dalam satu hari, dengan Actualtakt time 90% selama 8640 detik untuk pegelompokan mesin menjadi dua work station. Dengan sistem tarik dan pengelompokan mesin yang dilakukan, berdasarkan simulasi sistem menggunakan software arena didapatkan bahwa waiting time dari tiap proses dapat diminimalisir ke angka nol.
Tidak tersedia versi lain