ANALISIS PENYEBAB KECACATAN PRODUK CELANA PANJANG MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS ( FTA ) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS ( FMEA ) ( STUDI KASUS PADA PT.TAINAN ENTERPRISE INDONESIA CAB.CIANJUR )
Persaingan antar perusahaan semakin ketat baik dibidang jasa maupun manufaktur. Dengan adanya persaingan tersebut memaksa perusahaan mencari berbagai alternatif untuk memenangkan persaingan, mendapatkan profit yang sebesar-besarnya dan memberikan kepuasan kepada pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka harus dilakukan tinjauan ulang terhadap proses produksi yang terdapat pada perusahaan, jika didalam proses produksi terdapat problem maka indikator yang mudah dilihat adalah jumlah cacat yang besar menunjukan bahwa didalam proses produksi, jumlah cacat yang besar menunjukan bahwa didalam proses produksi terdapat problem.
PT.Tainan Enterprises Indonesia cabang Cianjur merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang garmen yang merupakan cabang dari PT. Tainan Enterprises Indonesia yang berpusat di Jakarta. Perusahaan menerima pesanan sebanyak ribuan ekstemplar celana panjang, pendek, maupun kemeja dari buyernya. Dalam penelitian ini peneliti hanya berfokus pada produksi celana panjang dan buyer Talbolt. Dimana penelitian ini menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode And Effect (FMEA). Metode ini di terapkan pada proses produksinya yang mengalami kecacatan produk.
Faul Tree Analysis adalah suatu analisis pohon kesalahan secara sederhana dapat diuraikan sebagai suatu teknik analisis. Dan Failure Mode and Effect (FMEA) adalah suatu alat yang secara sistematis mengindetifikasi akibat atau konsekuensi dari kegagalan sistem atau proses, serta mengurangi atau mengeliminasi peluang terjadinya kegagalan.
Dari hasil pengolahan data dan analisis menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode And Effect (FMEA) diproleh jenis cacat dan penyebab potensi kegagalan produk di PT.Tainan Enterprises Indonesia yaitu cacat Zipper, cacat pada bobok, dan cacat ban dan tali pinggangn. PT. Tainan Enterprises Indonesia masih memiliki kekurangan dalam proses pengendalian kualitas. sehingga peneliti memberikan usulan perbaikan pada proses produksinya.
Tidak tersedia versi lain