PENJADWALAN SISTEM PRODUKSI DAN PENYEIMBANGAN LINI MENGGUNAKAN THEORY OF CONSTRAINTS (TOC) SERTA RANKING POSITION WEIGHT (RPW)
Persaingan bisnis yang semakin kompetitif oleh setiap pelaku bisnis. Setiap perusahaan perlu untuk senantiasa melakukan inovasi dalam berbagai bidang, termasuk bidang operasional. Diantaranya penjadwalan dan keseimbangan lini. Penjadwalan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting di dalam dunia industri. Kualitas penjadwalan menentukan baik buruknya suatu proses produksi khususnya dalam proses produksi job shop. Dalam sistem produksi ini penjadwalan sdangat penting perannya karena menyangkut due date untuk suatu job yang dikerjakan. Suatu job harus dijadwalkan dengan baik sehingga job itu dapat selesai sesuai dengan due date yang telah ditentukan sedangkan konsep penyeimbangan ini dalam lini produksi agar tercipta kelancaran dalam suatu sistem produksi, dengan cara mengelompokkan berbagai tugas produksi ke beberapa stasiun kerja dengan memperhatikan keseimbangan waktu.
PT. Tainan Enterprises Indonesia cabang Cianjur merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang garmen yang merupakan cabang dari PT. Tainan Enterprises Indonesia yang berpusat di jakarta. Perusahaan menerima pesanan sebanyak ribuan eksemplar celana panjang, pendek, maupun kemeja dari buyernya. Dalam penelitian ini peneliti hanya berfokus pada produksi celana panjang. Dimana penelitian ini menggunakan pendekatan Theory Of Constraints dengan Backward dan Forward Schedulling serta dengan Rangked Positional Weight. Konsep ini diterapkan pada sistem produksinya.
Dari hasil perhitungan penjadwalan sistem produksi diperoleh squence job untuk memproduksi celana panjang yaitu: mesin MI-1 dengan squence jobnya adalah 8-6-3-2-1, mesin MI-2 adalah job 8-6-3-5-2, mesin MI-3 adalah job 9-2, mesin MI-4 adalah hanya job 2, mesin MI-5 adalah hanya job 9, mesin MI-7 adalah hannya job 9, mesin MI-8 adalah hanya job 9, mesin M2 adalah job 8-6-3-2, mesin MI-4 adalah hanya job 2, mesin M4-1 adalah job 8-6-3-9, mesin M4-2 adalah hanya job 9, mesin M5-1 adalah job 5-4-9-7, mesin M5-2 adalah job 9-5, mesin M7 adalah hanya job 9, mesin M8-1 adalah hanya job 9, mesin M8-2 adalah hanya job 9, mesin M9-1 adalah hanya job 10, mesin M9-2 adalah hanya job 10, mesin M10 adalah hanya job 10, serta mesin M11 dengan squence job 10 saja. Selain itu, untuk menentukan buffer size dengan Theory Of Constrains untuk memproduksi celana panjang diperoleh total scheduled lead time sebesar 25783,22 detik dengan time buffer diperoleh sebesar 42997,21 detik yang diletakan sebelum mesin bottleneck dan shipping. Sedangkan hasil perhitungan penyeimbangan ini diterapkan terpisah pada bagian awal dan bagian produksi (sewing). Setelah penerapan, didapatkan bahwa pada bagian awal memiliki 2 stasiun kerja dengan efisiensi sebesar 95% dan idle time 5% pada bagian produksi (sewing) didapat 6 stasiun kerja dengan efesiensi sebesar 100% dengan idle time0%.
Tidak tersedia versi lain