PENARAPAN METODE LINE BALANCING UNTUK MENGOPTIMALKAN PROSES PRODUKSI PEMBUATAN SEPATU CONVERSE (STUDI KASUS: CV. CIPENDAWA)
Dalam penelitian ini membahas tentang bagaimana cara mengoptimalkan kerja masing-masing manpower dan bagaimana cara melakukan pembagian tugas mesin dan manpower secara merata dalam setiap stasiun kerja sehingga proses bottleneck dapat dihilangkan. Dengan adanya masalah tersebut maka cv. cipendawa perlu melakukan perubahan jumlah mesin dan juga manpower di tiap-tiap stasiun pembuatan sepatu converse. Salah satu metode yang mampu mengatasi masalah tersebut yang diterapkannya metode line balancing. Penerapan metode ini membutuhkan data jumlah permintaan yang nantinya akan dijadikan target produksi dalam satu jam, kemudian dilakukan perhitungan dan dibuat grafik yanazumi sehingga proses bottleneck juga kebutuhan jumlah mesin dan manpower akan terlihat. CV. Cipendawa yang awalnya hanya mempunyai 18 mesin dan 39 manpower dengan produksi yang dihasilkan adalah 46 pasang sepatu dalam 1 jam, setelah dilakukan perhitungan maka jumlah mesin dan manpower harus ditambah sebanyak 4 mesin dan 7 manpower sehingga menjadi 22 mesin dan 46 manpower yang nantinya akan menghasilkan 54 pasang sepatu dalam 1 jam dan proses bottleneck pun menjadi hilang, penghasilan perusahaan juga bertambah yang awalnya hanya mendapatkan Rp. 315.190.000 dalam 1 bulan, sekarang menjadi 381.460.00 dalam 1 bulan, jadi total penambahan penghasilan dalam 1 bulan adalah Rp. 56.170.000.
Tidak tersedia versi lain