PERENCANAAN KAPASITAS BUNDARAN PADA PERSIMPANGAN JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN DENGAN JALAN LINGKAR TIMUR CIANJUR
Bundaran lalu lintas adalah dimana lalu lintas searah mengelilingi suatu pulau jalan yang bundar dipertengahan persimpangan. Bundaran lalu lintas mempunyai kapasitas sama seperti persimpangan yang dikendalikan dengan lampu lalu lintas. Dikembangkan pertama sekali di inggris dan kemudian diikuti berbagai negara jajahan inggris, Ameria Serikat, termasuk banyak digunakan di Indonesia. Untuk merencanakan bundaran, maka terlebih dahulu harus mengetahui kapasitas jalan tersebut.
Kapasitas adalah besarnya arus lalu lintas maksimum yang dapat dipertahankan pada suatu potongan jalan sesuai dengan kondisi jalan tersebut. Biasanya dinyatakan dalam satuan kend/jam atau smp/jam.
Lokasi penelitianyang ditinjau yaitu pada persimpangan jalan Perintis Kemerdekaan dan jalan Lingkar Timur Cianjur. pada penelitian ini, dilakukan pengambilan data, yaitu data primer dan data sekunder. Adapauun data primer yaitu data hasil survey lalu lintas kendaraan yang dilakukan pada jam-jam sibuk. Penelitian diamati pada 4 ruas jalan.
Untuk merencanakan kapasitas bundaran maka total 2273 kend/jam berdasarkan hasil survey, diubah menjadi smp/jam dengan hasil perubahan menjadi emp (ekivalensi mobil penumpang) yaitu 1535 smp/jam. Kapasitas bundaran yang di rencanakan yaitu 1800 smp/jam dengan hasil perencanaan panjang daerah jalinan (L) 27 meter, lebar daerah jalinan (W) 9, lebar jalan masuk rata-rata (e1) 4 meter, (e2) 6 meter. Dan untuk total sisa kapasitas bundaran yaitu 265 smp/jam.
Dari penelitian ini yang diperole yaitu mengetahui derajat kejenuhan (DS) pada ke-4 lengan jalan tersebut yaitu : Untuk DS (derajat kejenuhan) ruas jalan lingkar timur bagian A (terminal pasir hayam) yaitu 0,22. Untuk DS (derajat kejenuhan) ruas jalan perintis kemerdekaan bagian B (cianjur kota) yaitu 0,28, untuk DS (derajat kejenuhan) ruas jalan lingkar timur bagian C (terminal rawa bango) yaitu 0,23. Untuk DS (derajat kejenuhan) ruas jalan perintis kemerdekaan bagian D (cilaku) yaitu 0,30 serta mampu merencanakan kapasitas bundaran, maupun kapasitas sisa bundaran yang melewati ruas jalan tersebut.
Tidak tersedia versi lain